Diterbitkan pada 2 Oktober 2025

Arab Saudi dan Vietnam baru-baru ini menciptakan momen penting dalam hubungan bilateral mereka dengan menandatangani lima perjanjian investasi yang signifikan. Ini adalah langkah strategis yang bertujuan untuk memperkuat kemitraan ekonomi di beberapa sektor yang sangat penting, termasuk konstruksi, manufaktur, pariwisata, dan pengembangan sumber daya manusia. Perjanjian-perjanjian ini tidak hanya mencerminkan niat untuk memperluas kolaborasi, tetapi juga berkontribusi pada visi strategis masing-masing negara, khususnya Visi 2030 Arab Saudi.
Dengan Visi 2030, Arab Saudi berusaha mendiversifikasi ekonominya yang saat ini sangat bergantung pada minyak. Kerja sama dengan Vietnam memungkinkan Arab Saudi untuk menjelajahi kemungkinan baru di bidang industri, sekaligus membuka peluang bagi Vietnam untuk memperluas akses ke pasar Timur Tengah yang luas. Forum Bisnis Saudi-Vietnam menjadi ajang di mana kedua negara menyepakati langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerjasama ini.
Perjanjian investasi yang diresmikan mencakup berbagai bidang, mulai dari pengembangan infrastruktur dan konstruksi hingga inovasi dalam manufaktur. Secara khusus, fokus pada pelatihan sumber daya manusia menjadi salah satu pilar penting dalam kerjasama ini. Dengan meningkatkan kualitas SDM di kedua negara, mereka berharap dapat meningkatkan daya saing dan produktivitas di pasar global.
Salah satu elemen kunci dari perjanjian ini adalah keselarasan dengan visi Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak dan memperluas sektor industri. Arab Saudi berupaya memposisikan diri sebagai pusat industri di kawasan, dan bekerja sama dengan Vietnam merupakan langkah strategis dalam realisasi tujuan tersebut. Inisiatif ini bukan hanya memberi manfaat bagi kedua negara, tetapi juga menandai babak baru dalam kolaborasi internasional yang lebih luas.
Sejak diperkenalkan pada tahun 2017, Strategi Komprehensif untuk Industri Pertambangan dan Mineral Arab Saudi telah menunjukkan hasil yang mengesankan. Nilai sumber daya mineral diperkirakan meningkat dari $1.3 triliun menjadi $2.5 triliun, dan sektor ini kini menjadi salah satu pilar vital dalam transformasi ekonomi Arab Saudi. Oleh karena itu, investasi dalam sektor ini, termasuk dari Vietnam, sangat diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan.
Selain itu, Vietnam juga menjadi mitra investasi dengan kontribusi yang semakin besar, dengan total investasi yang kini mencapai lebih dari $1.92 miliar di berbagai sektor. Hal ini menunjukkan bahwa ada potensi besar untuk memperdalam kerjasama di masa depan, terutama di sektor-sektor seperti energi, teknologi informasi, dan manufaktur produk halal. Pendekatan ini sejalan dengan keinginan kedua negara untuk menjadikan industri sebagai penggerak utama perekonomian mereka.
Forum Bisnis Saudi-Vietnam di Hanoi tidak hanya menjadi tempat untuk meresmikan perjanjian tetapi juga memberikan kesempatan bagi kedua pihak untuk bertukar ide dan mendiskusikan peluang kerja sama. Acara tersebut berhasil menarik perhatian para pejabat penting dan pengusaha dari kedua negara, menekankan pentingnya kolaborasi sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Diskusi tentang kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan, semakin menjadi tema sentral di forum ini.
Dengan dukungan pemerintah Arab Saudi yang berfokus pada menarik investasi asing dan mempermudah proses investasi, prospek pertumbuhan ekonomi di kedua negara terlihat cerah. Arab Saudi menawarkan insentif yang kompetitif dan dukungan melalui lembaga-lembaga seperti Dana Pengembangan Industri Saudi dan Bank Ekspor-Impor Saudi untuk mendorong investasi di sektor industri dan pertambangan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadikan Kerajaan sebagai tujuan utama bagi investor internasional yang ingin terlibat dalam pengembangan industri di Timur Tengah.
Pada akhirnya, kolaborasi antara Arab Saudi dan Vietnam tidak hanya menciptakan peluang investasi baru tetapi juga membuka jalan bagi inovasi dan pengembangan yang lebih berkelanjutan. Dengan fokus pada sektor-sektor seperti konstruksi, pariwisata, dan pendidikan sumber daya manusia, kedua negara siap untuk menjadi pemain penting di panggung dunia, mendorong pertumbuhan yang saling menguntungkan dan memperkuat jaringan ekonomi global.